Id, Ego, dan Superego
- afeksiku
- May 20, 2018
- 2 min read

Freud melahirkan teori yang menjadikan akar dari segala teori kepribadian saat ini. Teori Freud berintikan bahwa tiap manusia memiliki energi dan energi bergerak dan berdinamika melalui id, ego, dan superego. Dasar dari teori Freud adalah kesadaran dan ketidak sadaran. Berikut akan dijelaskan secara singkat mengenai teori Freud.
STRUKTUR KEPRIBADIAN Menurut Freud, kehidupan jiwa memiliki tiga tingkat kesadaran, yakni sadar (conscious) prasadar (preconscious), dan tak-sadar (unconscious). Pada tahun 1923, Freud mengenalkan tiga model struktural lainnya, yakni; id, ego, dan superego. Struktur baru ini tidak mengganti struktur lama, tapi melengkapi dan menyempurnakan gambaran mental dalam fungsi atau tujuannya.
ID
Id adalah sistem kepribadian yang asli, dibawa sejak lahir. Dari Id ini kemudian akan muncul Ego dan Superego. Ketika seseorang lahir, Id juga dilahirkan. Id berisi dengan insting, impuls dan drives. Id berada dan beroperasi dalam ranah tidak sadar (unconscious). Id berhubungan erat dengan proses fisik untuk mendapatkan enerji psikis yang digunakan untuk mengoperasikan sistem dari struktur kepribadian lainnya.
Id bekerja berdasarkan prinsip kenikmatan (pleasure principle), yaitu; berusaha memperoleh kesenangan atau kenikmatan dan menghindari rasa tidak nyaman atau sakit. Rasa sakit adalah sebuah ketegangan yang meningkatkan energi yang menginkan ketegangan.
Ego
Ego bertugas untuk menangani realita, maka dari itu ego beroperasi mengikuti prinsip realita. Ego bertugas dan berusaha memperoleh kepuasan yang dituntut id dengan mencegah terjadinya tegangan baru atau menunda kenikmatan sampai ditemukan objek yang nyata dapat memuaskan kebutuhan. Prinsip realita itu dikerjakan melalui proses sekunder, yakni berfikir realistik sehingga dapat menyusun rencana dan menguji apakah rencana itu menghasilkan objek yang dimaksud. Proses pengujian tersebut dinamakan uji realita (reality testing). Dari cara kerjanya, dapat dipahami sebagian besar daerah operasi ego berada di kesadaran, namun sebagian ego beroperasi di daerah prasadar dan daerah taksadar.
Ego adalah pelaksana dari kepribadian, yang memiliki tugas utama; pertama, memilih stimuli mana yang hendak direspon dan atau insting mana yang akan dipuaskan sesuai dengan prioritas kebutuhan. Kedua, menentukan kapan dan bagaimana kebutuhan itu dipuaskan sesuai dengan tersedianya peluang yang resikonya minimal. Dengan kata lain, Ego berusaha memenuhi kebutuhan Id dan berusaha untuk memenuhi kebutujan moral yang berkembang dari kesempurnaan superego. Ego berperan sebagai penengah dan hakim yang memutuskan.
Superego Superego adalah kekuatan moral dan etik dari kepribadian. Superego pada hakekatnya merupakan elemen yang mewakili nilai-nilai orang tua atau interpretasi orang tua mengenai standar sosial, yang diajarkan anak melalui berbagai larangan dan perintah. Apapun yang dianggap salah oleh orang tua akan dihukum, dan apapun yang dianggap benar akan disetujui, dihadiahi atau dipuji. Superego bersifat nonrasional dalam menuntut kesempurnaan nilai moral.
Dalam kepribadian manusia, ketiganya saling berinteraksi dan saling mempengaruhi. Tujuan utama adalah memperoleh kebutuhan. Pribadi yang berfungsi secara utuh atau sehat adalah pribadi yang memiliki fungsi ego yang optimal. Ketika tuntutan id meningkat, kadang id menuntut hal yang irasional, bertentangan dengan nilai moral. Namun apabila kita puaskan, maka terjadi rasa bersalah karena peran superego. Maka dari itu, ego lah yang harus dominan dan kuat dari tuntutan-tuntutan id dan superego.
Penulis : Freeco Lisa Lamhab Sari, S.Psi Sumber: Alwisol (2015).Psikologi Kepribadian.Malang:UMM Press
Comments